Sel sabit, atau
disebut juga anemia sel sabit atau sickle cell anemia merupakan penyakit anemia
turunan. Sel sabit adalah kondisi dimana tidak adanya sel darah merah yang
sehat untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Biasanya, sel darah merah
berbentuk bulat dan dapat bergerak dengan mudah melalui pembuluh darah, yan
gmembantu mengantarkan oksigen keseluruh bagian tubuh. Pada anemia sel sabit,
sel - sel ini berubah menjadi sabit dan kaku serta lengket. Kelainan bentuk sel
ini dapat menyebabkan kesulitan bergerak melalui pembuluh darah dan dapat
memperlambat serta menghentikan aliran darah dan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Situasi ini memicu rusaknya jaringan dan organ - organ karena tidak
mendapat cukup darah.
Gejala umum dari sel sabit adalah :
- Anemia
kronis.
- Tachycardia.
- Bengkak
pada tangan dan kaki karena pembuluh darah terhambat.
- Penyakit
kuning, pertumbuhan terhambat.
- Rasa
sakit parah pada dada, daerah perut, persendian dan tulang, yang dapat
berlangsung dalam hitungan jam sampai mingguan.
Penyakit sel sabit
merupakan kondisi turunan, namun gejala baru muncul setelah berusia 4 bulan.
Komplikasi dari sel sabit juga termasuk penyakit ginjal dan mata, stroke, dan
infeksi seperti osteomyelitis, dan pneumonia. Dalam kasus yang berat, sumsum
tulang akan berhenti memproduksi sel darah merah. Anemia sel sabit disebabkan
oleh mutasi gen yang merupakan hemoglobin yang bercampur dengan banyak zat besi
yang membuat darah merah.
Hemoglobin
memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru - paru ke seluruh tubuh.
Ketika anda memiliki anemia sel sabit, kelainan pada hemoglobin membuat sel
darah merah menjadi kaku, lengket, dan cacat. Gen sel sabit diturunkan dari
generasi ke generasi.
Untuk kasus dimana orang tua memiliki sel sabit dan melahirkan anak, kemungkinannya adalah :
- 25%
kemungkinan bayi yang baru lahir tidak terserang penyakit ini.
- 50%
anak - anak memiliki faktor genetic tersembunyi, tetapi penyakitnya tidak
muncul.
- 25%
kemungkinan anak - anak yang dilahirkan memiliki sel sabit.
Satu - satunya faktor
yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi sel sabit hanyalah
memiliki keturunan sel sabit. Orang tua yang memiliki sel sabit menandakan
bahwa ia memiliki hemoglobin yang normal dan satu gen sel sabit, sehingga darah
memiliki keduanya, baik hemoglobin normal maupun tidak normal. Sementara itu,
walaupun orang tua ini dilahirkan normal, ia tetap memiliki kemungkinan 25% sel
sabit turunan.
Berikut ini merupakan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda menanggulangi kondisi sel sabit, yaitu :
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Lakukan diet dengan banyak sayuran hijau dan kaya folat.
- Olahraga ringan untuk meningkatkan ketahanan.
- Jangan menyalahgunakan obat penghilang rasa sakit.
- Jangan mengkonsumsi alkohol, bir, dan narkotika untuk menghilangkan rasa sakit.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: